Manusia makhluk Allah SWT yang paling mulia, bagi yang taat dan patuh pada ajaran-Nya. Awal mula manusia tidak memiliki pengetahuan. Dengan akal dan pikiran sebagai tools yang diberikan Allah SWT menjadi alat untuk mengakses informasi sebagai bahan awal pengetahuan, yaitu dengan pancaindera yang dimiliki. Dengan bekal pancaindera yang dimiliki, manusia diwajibkan untuk menggunakan sebagaimana mestinya. Karena dengan alat itu manusia mengawali mengakses informasi untuk memperkaya berbagai pengetahuan dan wawasan.
Mata untuk melihat sesuatu yang dapat dilihat, telinga untuk mendengar sesuatu yang dapat didengar, hidung untuk mencium sesuatu benda yang dapat dicium aromanya, mulut dan kulit untuk rasa sesuatu yang dapat di rasakan dalam anggota tubuh manusia. Fungsi pancaindera sebagai tahapan awal semua berbagai jenis ilmu pengetahuan yang ada di dunia dan juga di akhirat.
Iqra bismirabbika, bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu! Jelas dan tegas dalam wahyu pertama yang diterima antadeldorado.com Rasulullah bahwa seluruh umat manusia diperintahkan untuk membaca atas nama Allah SWT. Secara tersurat maupun tersirat dari wahyu pertama tersebut benar-benar menjadi sebuah teori yang wajib diaplikasikan dalam kehidupan manusia.
Sebagaimana dijelaskan di atas, pancaindera berfungsi untuk mengakses sesuatu untuk menjadi pengetahuan. Sistem aplikasi yang dikembangkan oleh Rasulullah pada saat itu setelah mendapatkan wahyu pertama memulai mengajak orang-orang dekatnya untuk belajar menjadi muslim yang taat dan patuh kepada Allah SWT. Orang-orang dekatnya yang mengikuti ajaran Rasulullah terus bertambah banyak menjadi jamaah sekaligus mengikuti semua ajaran yang diajarkan Rasulullah kepada umat manusia kala itu. Perkembangan Kota Makkah sejak ajaran Rasulullah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang signifikan, salah satunya penataan sistem sosial lebih modern, beradab dan berkeadilan.
Di antara perbaikan sistem sosial yang di tata adalah, sedikit demi sedikit menghilangkan sistem perbudakan (jual beli manusia) untuk diperlakukan seperti hewan atau binatang peliharaan. Termasuk penataan kesetaraan wanita dengan dengan laki-laki, menghapus status stratifikasi sosial, dan penataan sosial lainnya. Gerakan sosial yang dilakukan Rasulullah bentuk revolusi sosial sangat fundamental, kepekaannya membuat penduduk Makkah kala itu menjadi viral ke berbagai wilayah sekitarnya. Secara substantif term tersebut bagian dari modernisasi yang sangat canggih melebihi zaman saat ini yang terjadi.
Dalam waktu yang singkat, tatanan sosial yang dibangun bukan tidak ada tantangan dan rintangan jauh lebih berat juga daripada saat ini, bukan hanya bully melainkan kekerasan secara terang-terangan dan terbuka terhadap langkah-langkah yang di ambi oleh Rasulullah. Namun, atas nama Allah SWT proses perjuangan terus berjalan dengan berbagai startegi dibuat untuk kelancaran pembangunan peradaban manusia yang adil dan beradab.
Disruptions bagian kecil produk ilmu pengetahuan manusia era hari ini secara faktual bentuk sunnatullah yang harus dijadikan media untuk membangun peradaban manusia. Benar kata para pakar dan tokoh-tokoh Islam bahwa jangan menjadi followers, melainkan menjadi pemain atau pelaku mewakili dari sekian juta ahli waris Rasulullah untuk meneruskan perjuangan di jalan Allah SWT tanda jeda. Istirahat pun harus di rekayasa cara, metode dan strateginya untuk tetap menjalankan perjuangan.
Baca Juga : Sejak Era Ikan Tongkol, Sains dan Teknologi Hanya Jadi Pajangan